- PRINSIP KROMATOGRAFI KERTAS
Pernahkah Anda mengamati makanan/minuman yang Anda
konsumsi? Komponen apa sajakah yang terkandung dalam makanan/minuman tersebut? Apakah makanan/minuman tersebut mengandung pewarna
yang aman? Bagaimana cara mengetahui komponen pewarna yang terdapat dalam makanan/minuman yang kita konsumsi?
Kromatografi kertas merupakan metode analisis yang digunakan untuk memisahkan bahan kimia berwarna. Dengan menggunakan kromatografi kertas, kita dapat mengetahui komponen zat warna dalam suatu bahan, apakah aman untuk digunakan atau tidak, dengan cara membandingkan zat warna dalam sampel dengan zat warna standar.
Kromatografi kertas merupakan metode analisis yang digunakan untuk memisahkan bahan kimia berwarna. Dengan menggunakan kromatografi kertas, kita dapat mengetahui komponen zat warna dalam suatu bahan, apakah aman untuk digunakan atau tidak, dengan cara membandingkan zat warna dalam sampel dengan zat warna standar.
Kromatografi kertas
merupakan salah satu metode untuk menguji kemurnian suatu senyawa atau
mengidentifikasi suatu zat, dapat digunakan untuk memisahkan suatu komponen
dalam sampel, terutama komponen zat warna, berdasarkan distribusi komponen di
antara fasa diam dan fasa gerak. Kromatografi kertas ini merupakan perkembangan
dari sistem partisi.
Pada
kromatografi kertas, fasa diam adalah air yang disokong oleh selulosa dari
kertas kromatografi. Sedangkan fasa gerak merupakan campuran dari beberapa
pelarut organik dan air. Gambar komponen sampel yang dipisahkan dengan
kromatografi kertas sebelum dan setelah elusi.
Gambar. 1 Komponen sampel sebelum dan setelah pemisahan
- PEMILIHAN KERTAS
Pemilihan kertas sangat berpengaruh pada pemisahan dengan
kromatografi kertas karena ukuran pori-pori kertas mempengaruhi kecepatan
aliran pelarut. Kertas yang digunakan diutamakan memiliki kemurnian yang tinggi
dan ketebalan kertas yang merata untuk memperoleh hasil analisa yang valid.
Kertas kromatografi merupakan kertas berpori dari selulosa murni, memiliki
afinitas besar terhadap air dan pelarut polar lain dengan membentuk ikatan
hidrogen.
Kertas-kertas yang lebih tebal biasanya digunakan untuk
pemisahan pada jumlah yang besar karena dapat menampung cuplikan lebih banyak
tanpa menaikkan area dari noda mula-mula. Kertas
disediakan dalam bermacam-macam standar lembaran, bulatan, dan gulungan dan
dalam bentuk tertentu. Kertas harus disimpan di tempat yang terhindar dari
dumber uap (terutama amonia yang memiliki afinitas yang tinggi terhadap
selulosa). Sebaiknya kertas tidak disimpan pada tempat-tempat yang memiliki
perubahan kelembaban yang tinggi. Karakteristik dari kertas-kertas kromatografi
Whatmann dapat dilihat pada berikut ini.
Tabel 1. Karakteristik dari kertas-kertas kromatografi Whatmann
Kertas yang banyak digunakan saat ini adalah kertas saring Whatmann No. 1. Meskipun demikian, kertas Whatmann jenis yang lain juga sering digunakan. Sekalipun berperan sebagai support/penyokong/penyangga, namun kertas juga memberikan efek-efek serapan yang disebabkan oleh sifat polar dari gugus-gugus hidroksil sehingga kertas memiliki afinitas besar terhadap air atau pelarut polar lain dengan membentuk ikatan hidrogen.
- PEMILIHAN ELUEN
Fase gerak pada
kromatografi kertas merupakan eluen berupa campuran yang terdiri atas satu
komponen organik yang utama, air, dan berbagai tambahan seperti asam-asam,
basa, atau pereaksi-pereaksi kompleks untuk memperbesar kelarutan dari beberapa
senyawa atau untuk mengurangi yang lainnya.
Pelarut
yang digunakan adalah pelarut yang memiliki kemurnian tinggi dan mudah menguap.
Pemilihan pelarut organic ini sangat penting karena akan menentukan
keberhasilan pemisahan. Pemilihan pelarut disesuaikan dengan kepolaran komponen
yang akan dianalisa. Pendekatan polaritas adalah yang paling sesuai untuk
pemilihan pelarut. Senyawa polar akan lebih mudah terelusi oleh fase gerak yang
bersifat polar dari pada fase gerak yang non polar. Sebaliknya, senyawa non
polar lebih mudah terelusi oleh fase gerak non polar dari pada fase gerak yang
polar. Pelarut organik yang sering digunakan sebagai fasa gerak pada
kromatografi kertas diperlihatkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Pelarut organik yang sering digunakan sebagai fasa gerak (deret eluotropik)
Tiap eluen memiliki
perbandingan tertentu dalam campurannya, sehingga untuk menghasilkan campuran
dengan perbandingan yang sesuai harus dibuat secara hati-hati dan teliti.
Karena mudah menguap, maka eluen harus dibuat baru untuk menjamin agar
komposisi dalam campurannya tetap dapat dipertahankan hingga akhir elusi.
Senyawa
organik polar akan lebih mudah larut dalam air dari pada dalam zat cair
organik. Oleh karena itu, gerakan komponen akan lambat jika digunakan pelarut
anhidrida, namun penambahan air dalam eluen akan menyebabkan komponen-komponen
dalam sampel akan bergerak mengikuti gerakan eluen. Beberapa contoh dari macam-macam campuran eluen
dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini.
Tabel 3. Beberapa contoh campuran eluen
- CARA KERJA KROMATOGRAFI KERTAS
Perhatikan video berikut ini untuk lebih memahami cara kerja kromatografi kertas!
Setetes larutan cuplikan yang mengandung campuran yang akan dipisahkan ditotolkan pada daerah yang telah diberi tanda di atas sepotong kertas kromatografi dimana totolan tersebut akan meluas membentuk noda yang bulat. Bila noda telah kering, kertas dimasukkan dalam bejana tertutup yang sesuai dengan satu ujung, dimana totolan ditempatkan, tercelup dalam pelarut yang telah dipilih sebagai fasa gerak. Totolan noda tidak boleh tercelup karena apabila tercelup berarti senyawa yang dipisahkan akan terlarut dari kertas.
Pelarut bergerak
melalui serat-serat dari kertas oleh gaya kapiler dan menggerakkan
komponen-komponen dari campuran cuplikan pada perbedaan jarak dalam arah aliran
pelarut. Perlu diperhatikan bahwa permukaan dari kertas jangan sampai terlalu
basah dengan pelarut karena akan menyebabkan daerah noda menjadi kabur atau
bahkan tidak akan terpisah sama sekali.
Apabila
permukaan pelarut telah bergerak sampai jarak yang cukup jauh atau setelah
waktu yang ditentukan, maka kertas diambil dari bejana dan kedudukan dari
permukaan pelarut diberi tanda dan lembaran kertas dibiarkan kering. Jika
senyawa-senyawa berwarna, maka senyawa tersebut akan terlihat sebagai pita-pita
atau noda-noda seperti Gambar 2.
Gambar 2. Senyawa yang terpisah sebagai pita-pita atau noda-noda pada kertas kromatogram
- TEKNIK ELUSI (PENGEMBANGAN) PADA KROMATOGRAFI KERTAS
Terdapat berbagai teknik elusi pada kromatografi kertas,
yaitu:
Kromatografi Kertas Satu Arah
Metode Ascending (Penaikan)
Pada metode ini, eluen diletakkan di bagian bawah bejana kemudian kertas dicelupkan di atasnya. Eluen akan merambat ke atas dengan gaya kapiler dan laju perambatan yang pelan dan semakin lama akan semakin menurun karena pengaruh dari gaya berat. Namun demikian, perambatan yang pelan akan memperbesar kemungkinan untuk tercapainya kesetimbangan sehingga menghasilkan pemisahan yang baik.
Gambar 3. Kromatografi kertas metode ascending
Metode Descending (Penurunan)
Pada metode penurunan, eluen ditempatkan di bagian atas kemudian perambatan noda dan eluen memiliki arah menuruni kertas. Rangkaian alat kromatografi kertas metode menurun dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Kromatografi kertas metode descending
Metode Mendatar (Radial)
Pada metode mendatar, kertas yang digunakan berbentuk bulat kemudian dibagi menggunakan pensil sejumlah totolan yang akan dibuat dilebihkan satu. Salah satu bagian tersebut kemudian dipotong menuju titik tengah kertas tetapi tidak sampai terputus. Potongan tersebut nantinya akan berfungsi sebagai sumbu untuk merambatkan eluen ke bagian tengah kertas. Garis awal rambatan yang akan diberi totolan dibuat menggunakan jangka. Rangkaian alat kromatografi kertas metode mendatar dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Kromatografi kertas metode mendatar
Kromatografi Kertas Dua Arah (Dua Dimensi)
Pada metode ini, elusi dilakukan secara berturut-turut dalam dua arah yang saling tegak lurus. Kertas berbentuk persegi dan sampel ditotolkan pada salah satu sudut.terdapat dua macam eluen yang digunakan pada kromatografi kertas metode ini. Elusi pertama dilakukan dengan campuran eluen pertama. Setelah itu lembaran kertas diambil dan dikeringkan kemudian dielusi dengan eluen yang kedua, dengan posisi kertas diputar 90o. Dengan cara ini, komponen yang tidak terpisah secra maksimal pada elusi yang pertama, akan terpisah dengan lebih baik pada elusi kedua.
Metode ini digunakan untuk memisahkan sampel dengan komponen yang banyak dan memiliki nilai Rf berdekatan antara komponen yang satu dengan yang lainnya, misalnya asam-asam amino. Kromatografi kertas dua arah diperlihatkan pada Gambar 6.
Gambar 6. Kromatografi kertas metode dua dimensi
- IDENTIFIKASI SENYAWA
Terdapat dua macam noda yang harus diidentifikasi pada
kromatografi kertas, yaitu noda berwarna dan noda yang tidak berwarna. Untuk
noda yang berwarna dapat diamati dan diidentifikasi secara langsung, sedangkan
untuk noda yang tidak berwarna perlu diberikan perlakuan tambahan agar dapat
diidentifikasi.
Noda yang tidak berwarna dapat diidentifikasi dengan cara
berikut ini:
Secara fisika
Identifikasi
noda secara fisikas dilakukan dengan melakukan pengamatan
di bawah sinar UV dengan panjang
gelombang yang digunakan adalah
370 nm dan 254 nm.
Secara kimia
1. Penyemprotan
Penyemprotan
dilakukan dengan menggunakan pereaksi sehingga noda yang
terdapat pada kertas menjadi berwarna. Bahan yang biasa digunakan: etanol,
propanol, n-butanol, kloroform. Larutan ninhidrin digunakan untuk mendeteksi
asam amino, baru memberikan warna setelah 24 jam
2. Pencelupan
Pencelupan
dilakukan dengan menggunakan pereaksi yang dimasukkan
dalam bejana yang dangkal kemudian lembaran kertas dicelupkan di dalamnya.
Bahan yang digunakan sama dengan bahan yang
digunakan pada penyemprotan.
Berbagai macam bahan yang dapat digunakan untuk deteksi noda secara kimia dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4. Macam pereaksi warna beserta penggunaannya
- PENGOLAHAN DATA PADA KROMATOGRAFI KERTAS
Identifikasi
noda-noda pada kromatogram dapat dilakukan dengan menentukan harga Rf (retardation factor) dari masing-masing
noda tersebut. Nilai Rf merupakan rasio jarak tempuh suatu komponen pada
kromatogram dengan jarak tempuh eluen. Nilai Rf dapat diperoleh dengan
menggunakan persamaan berikut ini:
Nilai Rf dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu:
1) Pelarut
Jenis pelarut dan
komposisi dari pelarut dapat mempengaruhi nilai karena akan mempengaruhi
koefisien partisi
2) Suhu
Perubahan suhu
berpengaruh terhadap nilai Rf karena perubahan suhu akan menyebabkan terjadinya
perubahan koefisien partisi dan kecepatan aliran
3) Ukuran bejana
Volume bejana
mempengaruhi homogenitas atmosfer sehingga mempengaruhi kecepatan penguapan
dari komponen-komponen pelarut. Jika bejana besar, bisa menyebabkan perambatan
menjadi lebih lama.
4) Jenis kertas
Pori-pori kertas
dan ketebalan kertas akan mempengaruhi perambatan sehingga berpengaruh terhadap
nilai Rf.
5) Sifat campuran
Karakteristik komponen yang akan dipisahkan mempengaruhi nilai Rf sebab kelarutan dalam eluen dan partisi komponen-komponen tersebut di antara fasa tetap dan fasa gerak berbeda-beda sehingga nilai Rf dari masing-masing komponen akan berbeda pula.
- KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KROMATOGRAFI KERTAS
- Tidak diperlukan peralatan yang teliti dan mahal
- Dapat diperoleh hasil yang baik walaupun dengan peralatan dan materi yang sederhana
- Senyawa yang terpisah dapat dideteksi pada kertas dan diidentifikasi
- Banyaknya permasalahan menyangkut cara pemasukan fasa gerak, perambatan fasa gerak, dan penggumpalan
- Membutuhkan waktu lama
- Keterbatasan parameter senyawa yang diuji
- APLIKASI KROMATOGRAFI KERTAS
- Penemuan senyawa-senyawa dalam tanaman
- Analisa logam-logam dalam tanah
- Pemisahan alkaloid (senyawa yang mengandung substansi dasar nitrogen basa, biasanya dalam bentuk cincin heterosiklik, banyak terdapat pada tanaman)
- Pemisahan asam lemak
- Analisa bahan tambahan makanan pada makanan dan AMDK
- Pengujian rutin urine dan cairan-cairan lainnya yang mengandung asam-asam amino dan gula (untuk diagnosa suatu penyakit)
- Tentukan tahapan prosedur analisa zat warna sintetik pada produk pangan (yang sudah Anda tentukan pada Kegiatan Belajar 2) dengan kromatografi kertas!
- Tentukan alat dan bahan yang diperlukan untuk analisa!
- Sebutkan data-data yang diperoleh dari kromatografi kertas dan jelaskan cara mengolah data tersebut!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar